Wednesday, November 17, 2010

Berat Jadi Baik

Baik itu baik.
Buruk itu bukan berarti tidak baik. hanya, belum baik..

Nah..Dari pribadi yang belum baik untuk menjadi baik itu pastilah harus melewati sebuah proses. proses pembaikan dan perbaikan. Proses untuk menjadi baik dan untuk menjadi lebih baik.

Tapi ternyata menjadi baik itu tak semudah yang dibayangkan dan tak semudah yang diomongkan orang-orang.

Ada saja halangannya, ada saja godaannya, ada saja ujiannya.

Mulai dari jalan pembaikan yang susah dicari dan suram untuk dilihat. Yang disebabkan mungkin karena bayang2 kesenangan hari lalu saat masih belum baik selalu menggantung di pintu masuk jalan kebaikan itu. Hingga munculnya kesempatan untuk berbuat hal2 yang menjauh dari proses pembaikan diri.
Entah itu bernama kegiatan organisasi yang menyita waktu untuk mengaji.
Entah itu bernama peluang maksiat kecil2an yang melambai2 untuk dijalankan.
atau godaan2 iman lain yang lebih besar dari itu semacam harta dunia yang menyilaukan, atau bahkan pergaulan lawan jenis yang mampu menggelitik nafsu dan menggoyahkan iman.

Ternyata,
Untuk menjadi seorang mukmin yang benar2 mukmin saja begini susah dan beratnya. Ternyata...
Begitu banyak ujian yang datang. Begitu banyak kesempatan maksiat yang menyapa untuk kembali berkenalan. Ternyata...

Padahal dulu.. melihat ‘warna-warni’ dunia ini terasa biasa saja. Tapi sekarang, setelah punya niat untuk memperbaiki diri, ‘warna-warni’ itu malah jadi hiasan yang begitu menggoda dan menarik hati untuk dinikmati.. mulai dari warna-warni wanita, anak2, harta benda dan kenikmatan dunia lainnya.

Dulu.. banyak wanita cantik, artis2 cantik,
yang wajahnya cantik aduhai,
yang bodinya montok semlohai,
terlihat biasa saja dan tak ada bekasnya di hati maupun jiwa..

Tapi sekarang,
melihat wanita2 alim berjilbab yang sebenarnya secara kasat mata jelas kalah pamor dari artis2 itu, yang secara bodi, jelas g bisa dibandingkan dengan para artis manapun, (soalnya semua tertutup rapat oleh pakaian dan jilbabnya), mereka (yang berjilbab itu), ternyata..
terasa jauh lebih menggoda..! Olalaa..hmmm..

melihat cewek2 berjilbab itu, yang jalan saja begitu halus dan hati2.. (kaya macan luwe euy..!)
yang begitu sering menundukkan pandangan jika diajak bicara.
yang malu2 kalau mau menyela..

melihat yang seperti itu malah membuat hati tak karuan. (hmmmm.. -_-')

Secara kasat mata mmg biasa, tapi secara tidak kasat mata, mereka lebih ber'warna-warni' daripada artis tipi. Lha bagaimana lagi.. kalau mereka berjalan seolah-olah angin pegunungan berhembus menggoyang jilbab yang anggun terpasang. Bahkan, dibelakang mereka, seolah-olah ada selengkungan pelangi yang terus membuntuti kemanapun cewek2 berjilbab itu pergi..

Melihat yang seperti itu..? MANA TAHAAAN...?!!

Ya Alloh.. mau jadi baik aja kok beratnya kaya bgini..

Hmmm..

Belum lagi kalo ditambah khayalan bepergian bersamanya, sambil menggandeng dan menggendong anak hasil kisah cinta berdua, naik kendaraan pribadi hasil usaha berdua, bawa uang untuk belanja bersama..

Oh No..!!
ya Alloh.. jangan deh.. masak cuma sama begituan aja kalah sih.. itukan cuma daging, lemak, sama jeroan plus kotoran yang dibungkus jilbab dan pakaian.. nggak deh.. untuk sekarang nggak dulu deh..

Masa’ sih sama begituan aja, sama bayangan wanita, anak, harta benda, kendaraan, cuma kaya gitu bisa bikin iman goyah dan nafsu jadi tergoda.. masa’ perhiasan dunia yang jelas2 semu bgitu bisa menarik hatiku..?

Tapi mmg mungkin juga sih.. seperti kata di Al Quran..

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS 3:14)

Yah..kalo di Al Quran saja sudah disebutkan begitu, mau apa lagi.. anggap saja itu cobaan.. walau sebenarnya cobaan itu identik dengan kesusahan, bukan dengan kesenangan dan keindahan seperti ini.. tapi, ya sudahlah..

Dan kalau dipikir-pikir, memang benar lagi apa yang dikatakan di Al Quran..

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS 29:2-3)

Ayat ini begitu jelas menyebutkan bahwa orang2 yang mengaku beriman tidak akan didiamkan begitu saja dan langsung diterima keimanannya, trus masuk surga. Mereka ternyata tidak dibiarkan begitu saja, setidaknya begitulah dikatakan di Al Quran. Menurut yang di Al Quran tadi, ternyata, orang2 yang mengaku beriman tadi akan diberi ujian sebagaimana orang2 sebelumnya yang terdahulu biar Alloh tau mana orang2 yang benar keimanannya, benar niatannya, benar kesungguhannya, dan mana orang2 yang cuma berdusta, cuma ngomonk doank, dimulut iya tapi di perut tidak.

Kalau menilik dari ayat tadi, ternyata yang mengalami proses pengujian keimanan itu bukan hanya orang2 masa kini saja, pun bukan hny pd zaman Nabi saw saja. Bukan hanya manusia2 millenium ini saja, pun bukan hanya sahabat2 Nabi saw saja. Tapi, juga para pendahulu2 yang telah lebih dulu mengatakan ‘aamannaa’ sebelum kita, yaitu orang2 yang telah mengatakan‘kami beriman’ baik pada zaman Nabi Isa as, Nabi Musa as, Nabi Ibrahim as, maupun Nabi2 sebelumnya lagi..

Dan bahkan kalau dipikir2, ujian mereka, para pendahulu itu, jauuh, jauuuuh lebih berat dari ujian pada masa sekarang ini. Ujiannya macem2 pula. Ada yang disisir dengan sisir besi hingga terkelupas kulit kepalanya, ada yang tubuhnya digergaji mulai dari kepala hingga ke kaki, ada yang dibakar, ada yang direbus, ada yang digoreng, dan entah ada apalagi. Yang pasti jauh lebih ngeri dari ujian saat ini.
Kalau membayangkan ujian itu, sepertinya, umat di masa ini g bakal kuat menghadapinya. Bisa dipastikan akan ada banyak orang yang berduyun2 keluar dari keimanannya karena takut akan ancaman siksaan yang begitu dahsyatnya.

Tapi untunglah, setelah diingat2 lagi, ujian di masa sekarang ini tidak sedahsyat dan sebanyak dulu. Ujian di masa ini cuma sedikit2. Cuma sedikit takut, sedikit lapar, sedikit miskin, sedikit jumlah harta dan massa, serta sedikit makanan.

“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS 2:155)


Jadi, ujian atau cobaan terhadap orang2 yang beriman itu adalah sebuah kepastian. Kalau beriman, pasti diuji..itu pasti.. kalau g beriman, ya g diuji.. jadi kalau maunya g usah diuji ya g sah beriman..
tapi, jika merasa beriman dan dirasa hidup selama ini kok enteng2 saja, mudah2 saja, seolah2 tanpa ujian dan cobaan, hati2 saja..
bukan hidup yang akan segera berakhir, tapi malah lebih ke hidup yang sama sekali belum dimulai..

Hmmm...

Setelah dipikir2 ternyata Alloh itu mmg Yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Dia tau bahwa umat di masa ini, keimanannya g cukup mumpuni untuk menerima ujian dan cobaan seperti tahun2 kemarin semisal pas zaman2nya Nabi Musa yang ditindas Pharao, diperbudak, anak2nya dibunuh, dan dikejar2 untuk di-genoside oleh Pharao dan tentaranya yang jumlahnya Na’udzubillah.. Membayangkannya saja merinding hati ini.

dan ternyata ujian di masa ini g harus pake mmbelah laut atau nyari ular yang sebesar anakonda untuk nandingin ular2annya para penyihir. Untung saja.
Untung saja, ujiannya cuma sedikit takut. Sedikit takut diganggu dan dihalang2i saat berangkat ngaji, sedikit kelaparan karena harta yang tak terlalu dipunyai, sedikitnya massa untuk saling menjaga dan membela diri, dan beberapa ujian2 lain yang levelnya kalau dibandingkan ujian yang sudah2 serasa cuma level easy/beginner/amateur..

Untung saja Alloh cukup tenggang rasa sama umat hari ini. Ujian yang diberikan g banyak, Cuma sedikit2. Jadi, kalau benar2 mau berusaha, aku yakin pasti ada jalannya.
Kalau pengajian dihalang2i, tinggal nyari surat keterangan dari polisi. Gak sampai digebuki dan diancam dibunuh seperti saat Nabi saw dulu.
Kalau g ada makanan atau uang, ya tinggal puasa aja atau nongkrong di depan warung sate atau warung poek we untuk menikmati harum aromanya, sambil menanti dan berdoa semoga ada teman yang pengertian mau ngajak masuk dan membayari. Atau kalau punya muka yang cukup tebal dan baju batik yang cukup layak, ya berburu aja suguhan gratis di acara mantenan..
Pokoknya. Kalo bersungguh-sungguh, pasti ada jalan deh..

Kalau dipikir2 mirip sama...

“ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS 29:69)


Jadi, kalau mmg beriman sungguh2, pasti dan pasti deh, akan ditunjukkan jalan Alloh yang lurus ke surga..

fiuuhfhh..
Kalau begitu, mulai hari ini, aku mau bersungguh-sungguh..

Biar ditunjukkan jalan untuk menghadapi dan melewati ujian2 tadi, mulai dari khayalan cewek berjilbab, sampai kepada anak2, harta benda, kendaraan, dll..

Mulai hari ini, aku akan bersungguh-sungguh meniti jalan kebaikan ini.. menuju ridho ilahi..



(rakha lumti,2010)

No comments:

Post a Comment