Tuesday, November 19, 2013

MUI: 10 Kriteria Aliran Sesat Islam.

Sekarang ini tidak sedikit orang yang begitu mudahnya mengatakan sesat terhadap sebuah organisasi maupun aliran..
Padahal kalau ditanya apa dasarnya didakwa sesat, belum tentu mereka mengetahuinya..
Mendakwa sesat tidak hanya berdasar hawa nafsu belaka, ia harus memenuhi kriteria-kriteria khusus yang telah terstandardisasi oleh lembaga yang berwenang.
Untuk itu berikut ini kami sampaikan 10 kriteria aliran sesat menurut Majelis Ulama Indonesia:

Sepuluh kriteria aliran sesat Islam yaitu:
1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam;
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tak sesuai dengan al-Quran dan sunnah;
3. Meyakini turunnya wahyu setelah al-Quran;
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi al-Quran;
5. Melakukan penafsiran al-Quran yang tak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir;
6. Mengingkari kedudukan hadis nabi sebagai sumber ajaran Islam;
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul;
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir;
9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke baitullah, salat wajib tidak lima waktu;
10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan Muslim hanya karena bukan kelompoknya.

Monday, November 18, 2013

Jangan salah artikan ikhlas!

Beberapa waktu lalu, saya terkesan dengan tulisa teman saya di salah satu media sosial yang cukup populer di dunia maya.
Lewat postingannya di media sosial tersebut, ia, teman saya tadi, menyinggung tentang penggunaan kata ikhlas yang latah diucapkan orang-orang untuk mengekspresikan: rela, diam menerima atau pasrah. Ia mengatakan bahwa banyak orang salah dalam menggunakan kata ikhlas.

Padahal kata ikhlas, lanjutnya, sangat berbeda artinya dengan rela atau pasrah. Berikut cuplikan tulisannya di sebuah media sosial dunia maya yang cukup terkenal..

Tidak sedikit orang yang menyerah dgn keadaan. Sehingga sering kita dengar, "yasudah diikhlaskan saja.."
Hal ini biasanya terjadi di kala mereka menjumpai peristiwa/keadaan yang tidak benar/ tidak menyenangkan.
Mereka membiarkan terjadi keadaan tersebut dan tidak melakukan perbaikan dgn berlindung di balik kata "diikhlaskan".

Seolah-olah "ikhlas" / "diikhlaskan" merupakan sebuah kata kerja pasif yg membenarkan semua kejadian yang tidak benar itu tadi.
Mereka menyama-artikan kata ikhlas dengan kata rela/pasrah/menyerah. Padahal mereka tidak sama. Sama sekali tidak sama.
Rela, pasrah, menyerah, itu kata pasif. Tapi, ikhlas itu kata aktif. Ikhlas berarti berbuat/ beramal semata untuk Tuhan Yang Esa saja..
Perbuatan yang didasarkan dan ditujukan kepada Tuhan YME itulah arti yang paling mendekati dari kata "ikhlas".
Padahal kita tahu, bahwa Tuhan itu adalah Zat Sang Maha Baik dan tentunya perbuatan ikhlas itu haruslah merupakan perbuatan yang baik.
Perbuatan yang baik haruslah perbuatan yang memproseskan perbaikan.
Maka, jika kita mengatakan "diikhlaskan" harusnya tidak dimaknai direlakan/dibiarkan, tapi harus dimaknai: diperbaiki/ dilakukan perbaikan!

(sl-rl)

Friday, November 1, 2013

Caper.. Catatan Perjalanan..

Tiap-tiap manusia di dunia ini melakukan perjalanan. Aku berjalan. Engkau berlari. Mereka berkendara. Dari satu tempat ke tempat yang berbeda.

Tiap-tiap hal di dunia ini melakukan perjalanan. Batu, pohon, daun, bahkan burung murai di atas gubuk, juga burung camar di atas mercusuar. Mereka semua melakukan perjalanan. Dari satu waktu ke waktu berikutnya.

Dari setiap perjalanan yang tertempuh, entah perjalanan antar tempat ataupun antar waktu, senantiasa ada peristiwa, ada cerita, ada kisah dan epos legenda yang gaungnya menggema hingga lorong-lorong dimensi tempat dan masa.

Dari setiap kisah yang terdengar, selalu ada yang bisa kita ambil sebagai pelajaran. Selalu ada peristiwa yang bisa kita amati sebagai renungan. Senantiasa ada, hikmah yang bisa kita jadikan catatan.

Semua telah tersedia, tinggal terserah kita dalam pemanfaatannya..
Maukah engkau mengambilnya dan menjadikannya sebagai sebuah catatan perjalanan..?

Thursday, October 24, 2013

Kerja sama tim..

ada beberapa hal yang perlu dicatat.
bahwa tiap orang punya tugas dan kewajiban yang harus dipahami dan ditanggungjawabi dengan sepenuh baik agar keseimbangan tetap terjaga.
fungsi koordinasi memegang peranan sentral dalam sebuah tim. untuk itu komunikasi mutlak harus dalam kondisi yang baik. tidak harus lewat kata-kata, yang penting pesan tersampaikan dan penerima pesan memahami maksud pesan yang dikirim. bukankah tujuan komunikasi ya cuma itu?

Saturday, October 19, 2013

the mysterious equations of love..



I’ve always believe in numbers, in the equations and logics that lead to reason.
But after a lifetime of such pursuits; I ask,

What truly is logic?
Who decides reason?

My quest has taken me through the physical, the metaphysical, the delusional, and back.
And I have the most important discovery of my career. The most important discovery of my life.

It is only in the mysterious equations of love that any logical reasons can be found.
I’m only here tonight because of you.
You are the reason I am.
You are all my reasons.

-JN-

Tuesday, September 3, 2013

Manusia akhirat..

"Seorang mukmin itu adalah manusia akhirat yang ditakdirkan jalan-jalan ke dunia untuk memperindah keindahan dunia.. Memayu hayuning bawana.."

LDR alias Long Distance Relationship

Tiap orang pernah merasakan cinta, kemudian membangun hubungan, dan berusaha mengekalkannya. Tak ada yang salah dengan cinta, tapi hubungan..? Kekal musnahnya cinta tergantung pada hubungan yang mengikatnya. Akad hubungan yang terjalin diantara para pencinta merupakan kunci dari efek yang mungkin dimunculkan oleh cinta. Bahagiakah atau deritakah? Sementarakah atau selamanyakah? Akad hubungan yang terjalinlah penentunya. Akad hubungan manakah yang bakal membahagiakanmu..?

Hubungan yang terjalin diantara para pencinta tak selamanya menjadi solusi penentram rasa di dalam jiwa mereka. Hubungan yang intim dan intens tentunya bisa menjadi penghubung dua rasa. Hubungan yang dekat tentu memberi kesan bahagia begitu melekat. Tapi hubungan yang jauh boleh jadi menjadi sumber penderitaan paling menyiksa di atas bumi ini.

Hubungan yang jauh ataupun Long Distance Relationship (LDR) boleh jadi merupakan sumber penderitaan dengan prevalensi paling banyak sepanjang masa. Begitu banyak kisah cerita, novel, roman, ataupun hikayat yang menyuguhkan duka deritanya. Romeo Juliet, Laila Majnun, hingga Hamid dan Zainab-nya Di Bawah Lindungan Ka'bah.

Hampir tiap orang pasti pernah mengalami LDR. Tak perlu dibantah. LDR kata seseorang bisa terjadi dalam dimensi tempat ataupun dimensi waktu. Betapa beratnya rasa dua jiwa yang sama-sama mencinta namun harus sama-sama merindu karena jauhnya jarak yang memisahkan ataupun waktu yang belum mempertemukan. Entah penderitaan apa saja yang bisa dialami oleh para pencinta dalam kisah LDR. Hampir-hampir tak berani dan tak bisa digambarkan duka cita, pedih lara, yang muncul LDR dalam hidup manusia.

Beruntunglah orang yang bisa mengelola LDR mereka. Menjadikan LDR sebagai lahan untuk olah jiwa dan olah raga sehingga ketika kemudian berjumpa dengan pencintanya, ia akan memberikan hadiah berupa pribadi yang lebih mulia dari sebelumnya.

Dan, merugi pula orang yang terpenjara dalam LDR-nya. Berhenti hanya sebatas elegi tanpa berusaha memperbaiki dan menguatkan tekad di hati. Meratapi orang di kejauhan, merepotkan orang yang berdekatan. Tak tersampaikan rasa kepada yang tercinta, ter-iba di antara sekitarnya.

Namun, senelangsa-nelangsanya para pelaku LDR mungkin adalah dua orang yang tidak saling menelepon, tidak saling SMS, BBM-an, dan tidak saling lain lain. Namun diam-diam keduanya saling mendoakan..

Itulah maka, mari kita syukuri hubungan kita. Kita doakan pelaku LDR ternelangsa yang ada di seluruh dunia. Dan, semoga hubungan kita adalah hubungan halal yang berpahala dan terjaga oleh koridor agama. (RL, 2013)

Tuesday, February 26, 2013

Hati yang Khusyu'


Akhir-akhir ini sering saya temui orang yang kehilangan ketenangan fikirannya. Mereka kehilangan fokus karena terlalu fokus kepada perkara yang ditakuti dan dikhawatiri kehadirannya.

Ketenangan fikiran merupakan suatu hal yang perlu diusahakan kehadirannya. Tanpa ada ketenangan fikiran, masalah-masalah remeh pun menjadi terasa raksasa yang menghimpit dada bahkan menghajar kepala.

Selain ketenangan fikiran, ada satu hal penting yang patut diingat yaitu kekhusyu’an hati. Kekhusyu’an hati ini penting untuk diperhatikan karena ia menjadi kunci dari datangnya pertolongan Allah yang berupa sabar dan shalat.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'..

Apa jadinya sabar dan shalat kita tanpa kehadiran khusyu’ dalam hati kita. Berdoa kepada Allah tanpa hati yang dipenuhi kekhusyu’an tentu suatu hal yang paradox. Kita meminta kepada Allah tapi hati kita fokusnya kepada perkara lain.

Apa yang bakal kita lakukan ketika ada orang yang meminta pinjaman uang kepada kita tapi bahkan saat berbicara untuk meminta itu tadi, dia tidak menghadapkan diri dan wajahnya kepada kita, tapi malah memalingkan muka kepada perkara lain..? Tentu berat bagi kita untuk memberikan pinjaman.
Itu kalau kita..

Maka, semoga kita termasuk orang-orang yang diberi hati yang khusyu’ dan semoga Allah tetap mengabulkan doa dan permintaan kita meski kita masih sangat jauh dari sempurna dalam hal kekhusyu’an hati. Mari tetap berusaha mengkhusyu’kan hati kita tidak dalam doa dan shalat saja tapi juga dalam setiap aktivitas kita..  

Tafsir QS Hadid: 22-23


Akhir-akhir ini sering saya lihat orang-orang makin takut dan khawatir dengan apa yang akan mereka hadapi. Padahal itu baru “akan” yang berarti belum pasti.

Maka, ada baiknya kita ingat kembali nasihat-nasihat yang pernah kita terima dahulu dari orang tua ataupun guru-guru kita dulu.

Cerita kehidupan ini sebenarnya sudah selesai ditulis. Bahwa apa yang telah, sedang, dan akan terjadi di dunia ini semuanya telah dituliskan di Lauhul Mahfudz. Tintanya telah mengering dan bukunya itu pun sudah ditutup. Dengan kata lain, skenarionya itu sudah selesai dibuat, tinggal dimainkan.

Dalam usaha kita nanti kita bakal mendapat hasil yang baik ataupun malah luput dan tidak mendapat hasil apapun, itupun sudah dituliskan.

Maka, kalau sudah begitu kalaupun nantinya kita mendapat hasil yang baik sesuai dengan harapan kita, janganlah kita menjadi sombong, jumawa, merasa hebat dengan kemampuannya.

Kalaupun kita luput mendapatkan apa yang diinginkan, tak perlu bersedih, berduka, atau bahkan marah serta membenci Tuhan yang memberi hasil yang tidak kita inginkan tadi.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.

Maka, semoga apa yang kita dapatkan dalam pengusahaan kita itu tadi merupakan hasil yang membaikkan kita. Apabila kita mendapat hasil yang sesuai harapan, kita segera bersyukur. Apabila kita mendapat hasil yang tidak sesuai impian, kita segera bersabar.. Itulah yang baik.

Maka,
Yakinlah.. dengan kata lain: beriman-lah.. ( iman = yakin )
dengan begitu kamu pasti menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin karena kamu tidak menyesal dengan apa yang telah terjadi dan tidak takut dengan segala sesuatu yang belum datang.

Referensi:
QS Al Hadid: 22-23
QS Al Baqarah: 216
QS Ali Imran: 139

Friday, February 22, 2013

Keajaiban Dunia Terbaru dan Tertua: rezeki


Hampir semua orang ketika ditanya tentang keajaiban dunia pasti akan menjawab: borobudur, ka’bah, taj mahal, tembok besar dan sederet bangunan fenomenal lain yang menjadi simbol keagungan dan kejayaan peradaban masa silam. 

Tidak ada yang menyalahkan apalagi menyangkal dengan jawaban-jawaban itu, tapi saya ingin mengajak untuk memandang fenomena-fenomena lain yang sangat bisa menjadi kandidat keajaiban dunia selain keajaiban yang telah diakui saat ini. Kandidat-kandidat ini sangat sering kita temui, tapi selayaknya sesuatu yang sering kita lihat, sering pula kita abaikan dan lupakan. Salah satu fenomena yang saya rasa sangat pantas untuk dijadikan kandidat keajaiban dunia adalah keajaiban rezeki. Ya, rezeki.

Kita semua pasti pernah melihat tukang tambal ban. Di kala sendirian menunggu datangnya pasien ban bocor, para tukang tambal ban itu ya hanya duduk menanti di tepi jalan. Tidak berbuat apa-apa kecuali sekadar menghabiskan waktu luang dengan rokok batangan atau membersihkan bengkelnya atau malah ya tidak berbuat apa-apa. Tapi meski begitu ternyata pasti ada orang yang datang kepada mereka untuk menambal ban atau sekadar untuk membeli angin. Hal itulah yang mereka jalani setiap harinya yaitu menunggu, menambal ban, dan menunggu lagi. Tapi ternyata “kemalasan” mereka itu bisa membiayai kehidupan mereka sehari-hari karena nyatanya diantara penambal ban itu seringkali ada yang telah menjalani profesi itu selama belasan bahkan puluhan tahun. Itu menjadi bukti bahwa memang rezeki mereka itu dicukupi dari itu.

Di antara para pengendara motor, saya rasa tak ada satupun yang menyengaja untuk melubangi dan membocorkan bannya hanya untuk mampir kepada salah satu tukang tambal ban untuk kemudian memberinya sekadar uang sebagai balas jasa. Tidak, tidak ada manusia yang merencanakan. Semua berjalan begitu saja. Kecuali bila tukang tambal bannya seorang gadis muda cantik belia yang pastinya akan sangat langka kita temui sebagai tukang tambal ban. Hal ini menambah bukti bahwa pertemuan antara penjual jasa tambal ban dan pembelinya ada tanpa direncana, tapi meski begitu ternyata pertemuan itu tetap terjadi, setiap hari!

Inilah keajaiban rezeki. Tanpa direncana, tanpa kita mampu merekayasa. Ternyata selalu ada rezeki bagi kita. Yang cukup jumlahnya dan ada-ada saja bentuknya.

Tuesday, February 19, 2013

aku akan menulis..

Maka, setelah aku menulis tentang anjuran untuk menulis itu tadi. Setelah ini aku akan lebih sering menulis. Bercerita tentang dunia yang aku lihat dari dalam dua bola. Tentang dua bola yang ada di dalam sebuah dunia.

Syahdan, semoga apa yang kutulis selanjutnya benar-benar sebuah kebaikan yang membaikkan.
Karena, tidak disebut kebaikan bila apa yang kita sebut kebaikan itu tidak membaikkan.






Menulislah.. walau sederhana.

 "Menulislah dengan bersahaja.. Jangan menunggu  kata yang sempurna sampai tak  menulis apa-apa." kata Prie GS dalam twitternya.

Maka, apapun itu tulis sajalah dulu.. Entah jiwa mana yang tersentuh olehnya, entah hati mana yang tersindir olehnya, itu diurus nanti saja.

Yang jelas, lewat menulis itu kita telah menggugurkan kewajiban kita untuk menyampaikan ilmu yang ada dalam diri kita.
Jangan sampai ilmu yang kita punya itu mendekam dalam sudut gelap otak kita. Terpenjara oleh kesombongan dan kerendahan ego kita.

Mereka berhak keluar ke dunia. Mereka berhak bermain di dalam kata-kata kita. Mereka berhak bekerja, menyentuh hati dan mewarnai dunia

Jagalah norma pergaulan!

"Jagalah tata norma pergaulan laki-perempuan tetap tegak dan diikuti. Karena kerusakan moral berawal dari sana." kata Prof. HAMKA.

Perkataan HAMKA tersebut kami kutip dari buku beliau berjudul Ghirah yang dicetak sekitar tahun 1982. Meskipun buku cetakan lama, tapi ternyata masalah yang diangkat, solusi yang disarankan, dan nasehat yang dibimbingkan oleh beliau masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sekarang ini yang katanya makin maju dan modern saja. Semoga makin majunya ilmu, makin modernnya teknologi, tidak diikuti dengan makin maju modernnya maksiat yang ada..

Pergaulan laki-perempuan menjadi pembahasan yang sangat penting dalam buku Ghirah tersebut. Kalau kita objektif, pasti kita bakal mengakui, bahwa masa depan bangsa ini ditentukan oleh kualitas moral penduduknya. Dan kualitas moral penduduk bisa diukur dan dilihat dari seberapa terjagakah norma pergaulan laki-perempuan diikuti.

Pergaulan laki-perempuan mungkin bisa menjadi sebuah simbol/perwakilan dari dorongan nafsu dan pengendalian diri pada manusia. Apabila manusia lebih mementing hawa nafsu dan tidak berusaha mengendalikannya, tentu saja hal yang paling mudah adalah penyaluran lewat hasrat seksual. Kalau hasrat seksual saja tidak bisa ditahan, sangat mungkin godaan-godaan nafsu yang lainnya akan mudah menghancurkan.

Apabila dorongan nafsu seksual yang muncul dalam pergaulan laki-perempuan bisa dikendalikan sesuai norma yang ada, tentunya dorongan nafsu lain semisal harta, tahta, pangkat, jabatan, yang notabene lebih ringan godaannya dan lebih kecil kenikmatannya dari nafsu seksual akan dapat diatasi dengan lebih mudah.

Maka, mari kita jaga diri kita dalam hal pergaulan laki-perempuan dan semoga Tuhan memudahkan kita melewati godaan-godaan nafsu yang lainnya.



Buku tentang pribadi Nabi: Syamail Muhammadiyah

Beberapa waktu ini memang saya tidak terlalu ingin membagi sesuatu di sini. Ada banyak hal yang harus saya tuangkan di sana. Tapi di sini tidak harus terlupa maupun di lupakan kan..

Maka, kali ini saya ingin memberitahukan bahwa ada satu buku tentang pribadi Nabi Muhammad saw yang bagus sekali. Buku itu berjudul Syamail Muhammadiyah karangan iman Tirmidzi.

Saya rasa memang tidak ada buku lain yang menggambarkan tentang pribadi Nabi sekomprehensif buku ini. Buku ini membahas mulai dari bentuk fisik Nabi, cincin, uban, pakaian, dan banyak hal lain tentang detail-detail pribadi Nabi Muhammad yang sering dilewati dalam berbagai pembahasan tentang beliau..

Seperti kata banyak orang, bagaimana kita mau mencintai seseorang kalau pribadinya saja tidak kita kenal..

Maka, buku ini menjadi buku pilihan utama yang harus kita baca ketika ingin mengenal tauladan kita, kekasih kita, pemimpin kita: Nabi Muhammad saw.