Monday, September 3, 2012

Edan.. aku harus menyampaikan kebenaran

Mungkin beberapa waktu ke depan aku akan menge-post berbagai hal yang cukup bermanfaat dan punya bobot yang cukup untuk dikatakan baik atau berguna.

Sebenarnya aku tak mau berbagi, terutama lewat tulisan, apa-apa yang kupahami dan kuilmui sampai hari ini.
Aku toh lebih senang mengatakan: semua orang punya jalannya masing-masing. kalaupun seseorang itu berbuat tidak benar dan masih berbuat salah pada hari ini, pasti akan ada yang membenarkannya besok hari.
itu pasti. karena Tuhan telah menjanjikan akan menunjukkan jalan kebaikan beserta rambu-rambu dan tanda-tandaNya.
Aku lebih suka mencari ilmu untuk diriku sendiri. Toh kewajiban mencari ilmu itu memang kewajiban yang dibebankan kepada tiap orang. Jadi, dalam ego fikiranku, aku akan mencari ilmu, kalau orang lain tidak mau itu urusan mereka; bukan urusanku.

Tapi ternyata hukum berkehendak lain..
Ia mengancam egoku dengan todongan pisau dan "flamethrower" yang jelas-jelas membuatku tak berkutik.

Hukum memaksaku mencari ilmu sebelum bertindak.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. 17:36)

di ayat lain dijelaskan lagi bahwa aku juga harus menggunakan telinga, mata, dan hati (pemikiran) ku untuk mencari ilmu.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.(QS. 7:179)

untuk menghindarkan diriku dari kesesatan, begitu kata petikan tafsir dari ayat di atasku ini.
itu kenapa aku cukup sering mencari ilmu. entah lewat mendengar, melihat, maupun memikirkan..

sebenarnya aku ingin berhenti di sini saja, berhenti di proses mencari ilmu untuk diriku saja, orang lain, biarkan saja mereka mengurus diri mereka sendiri. harusnya mereka juga mencari ilmu, bukankah itu kewajiban, kebutuhan, dan pilihan mereka sendiri-sendiri..?! aku tak peduli.. begitu kata egoku.

tapi, sekali lagi, keilmuanku menolaknya dan mengancamku kembali dengan pisau dan flamethrower tadi..
aku harus menyebarkan ilmuku. aku dilarang menyembunyikan ilmu, dilarang menyembunyikan kebenaran, dilarang diam didalam kefahaman.. ah rasanya sangat merepotkan sekali bagi egoku.
Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”,

Sampaikan dariku walau hanya satu ayatHendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir

Dari artikel Sampaikan Ilmu Dariku Walau Satu Ayat — Muslim.Or.Id by nullHendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir


"Hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir".seandainya saja tak ada perintah itu, tentu aku lebih suka diam seribu bahasa... hahaha, tapi tidak.
egoku tak bisa tertawa seperti itu karena aku tak boleh diam, dan harus menyampaikan agar tak mendapat ancaman lagi...



Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):` Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya, `lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.(QS. 3:187)Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,(QS. 2:159)


hei.. aku sangat setuju dengan Abu Hurairah tentang ayat diatasku ini..
kalau kata Abu Hurairah tentang ayat diatasku ini:

Barangsiapa ditanyakan kepadanya tentang sesuatu ilmu yang diketahuinya tetapi tidak mau menerangkannya kepada penanya itu, maka Allah akan membelenggunya dengan belenggu api pada hari kiamat. (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Abu Hurairah berkata: "Kalau tidaklah karena takut akan ancaman Allah dalam ayat ini (ayat 159) tentulah aku tidak akan meriwayatkan suatu hadis pun dari Rasulullah."

Sebenarnya aku sangat malas menerangkan suatu hal kepada orang-orang. Sangat malas... Ngapain..? toh orang2 juga akan tau sendiri, tidak perlu dari aku kan... harusnya aku tak perlu menerangkan ilmu umum apapun, yang luasnya sungguh menggila, dan terlebih lagi, aku lebih tak perlu menerangkan ilmu agama karena itu kan kewajiban tiap manusia untuk tau tentang agamanya.... Edan. karena kalo begini, aku harus menunjukkan jalan-jalan kebaikan, dan harus mencegah semua keburukan...

Egoku menolak mentah-mentah.. sungguh.. sampai ingin muntah.. Tapi sekali lagi, keilmuanku menolaknya. 
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan tangannya, hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan lisannya, hendaklah ia melakukan dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah." (Diriwayatkan Muslim). 
"Kalian harus menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, atau (kalau tidak) Allah akan mengirim hukuman kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya. Namun Dia tidak mengabulkan doa kalian." (Diriwayatkan At-Tarmidzi dan ia meng-hasan-kannya).


Sekali lagi Edan.... teriak egoku...
dan aku semakin malas untuk menyampaikan (tabligh, dakwah)
kalau tidak karena Tuhan yang memerintahkan, tentu aku tak mau susah-susah menyampaikan kebenaran.
Toh tiap orang pada akhirnya akan diberi penyampaian kebenaran. Itu janji Tuhan padanya.
dan janji Tuhan padaku adalah aku harus menyampaikan... Edan!

No comments:

Post a Comment