Saturday, September 8, 2012

mata dan bibir yang berkarat..

Dan hidup ini kembali terasa tak ada harganya sama sekali. Tak ada yang menarik dan tak ada pula yang menyenangkan seperti yang biasa kuopinikan kepada teman maupun lawan.

Bahkan kini mungkin hanya wajah yang tersungkur yang menjadi sedikit hal berarti diantara ketidakberartian hidup ini.

Maka,
jika dalam hidup ini masih ada hasrat tanpa harap, mungkin setidaknya aku masih dapat menemuinya sebagai sebuah persinggahan meski di dalamnya tak sedikitpun menyimpan arti cerita.

Bahkan dalam hidup ini mungkin saja hatiku telah menjelma kota mati tiada penghuni.

Dan aku sendiri kurang mengetahui apakah penyebabnya. Karena isi kota sepertinya telah dirampok oleh iblis yang menjelma raja. Memerintah dan mengendalikan prajurit dengan titah yang seolah bijak. Namun sebenarnya menginjak. Karena kelihaiannya beretorika.

Maka sesekali aku ingin berjalan sendiri menyusuri pinggir kota membawa galau hati pada tempat yang tersisa. Sehingga tak ada satu manusiapun yang nantinya hendak bertanya: kenapa?

Karena di dalamnya tak ada jawaban. Selain mata dan bibir yang telah berkarat.

Aku tahu engkau mengerti maksudku.

No comments:

Post a Comment