Saturday, September 8, 2012

mata dan bibir yang berkarat..

Dan hidup ini kembali terasa tak ada harganya sama sekali. Tak ada yang menarik dan tak ada pula yang menyenangkan seperti yang biasa kuopinikan kepada teman maupun lawan.

Bahkan kini mungkin hanya wajah yang tersungkur yang menjadi sedikit hal berarti diantara ketidakberartian hidup ini.

Maka,
jika dalam hidup ini masih ada hasrat tanpa harap, mungkin setidaknya aku masih dapat menemuinya sebagai sebuah persinggahan meski di dalamnya tak sedikitpun menyimpan arti cerita.

Bahkan dalam hidup ini mungkin saja hatiku telah menjelma kota mati tiada penghuni.

Dan aku sendiri kurang mengetahui apakah penyebabnya. Karena isi kota sepertinya telah dirampok oleh iblis yang menjelma raja. Memerintah dan mengendalikan prajurit dengan titah yang seolah bijak. Namun sebenarnya menginjak. Karena kelihaiannya beretorika.

Maka sesekali aku ingin berjalan sendiri menyusuri pinggir kota membawa galau hati pada tempat yang tersisa. Sehingga tak ada satu manusiapun yang nantinya hendak bertanya: kenapa?

Karena di dalamnya tak ada jawaban. Selain mata dan bibir yang telah berkarat.

Aku tahu engkau mengerti maksudku.

Orang Islam Harus Mengikuti Nabi..

Sebenarnya males juga menerangkan hal yang sudah diketahui semua orang seperti ini. Jadi ini cuma formalitas saja bahwa saya sudah menerangkan..

Islam itu apa to?
Islam adalah engkau mengakui tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusanNya.
trus, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan berhaji ke baitullah di Mekkah.
Itu Islam..

Lha dalam berislam itu engkau diharuskan untuk Iman.
Iman adalah engkau mengimani/ yakin kepada Allah, Malaikat2Nya, Kitab2Nya, Nabi2Nya, Hari Kiamat, dan Takdir.

Setelah itu engkau juga dituntut untuk bisa Ihsan yaitu hiduplah seolah-olah engkau itu melihat Allah, kalaupun belum bisa, engkau kudu hidup dengan kerangka berpikir bahwa Allah itu melihatmu, dan hidupmu itu selalu dilihat oleh Allah.. Pokoknya bentuk kerangka berfikir bahwa semua tentangmu dilihat oleh Allah..

Terus..
dalam berIslam engkau juga dituntut untuk mengikuti contoh-contoh dari Nabi Muhammad SAW, segala tuntunan dan ketetapan darinya.. itu salah satu syarat agar engkau bisa benar-benar beriman..
kalau kata Quran,

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." QS Nisaa:65

Katakanlah (Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." QS Ali Imron:31

Maka, kalau kamu mengaku beragama Islam tapi nggak mau mengikuti tuntunan, ajaran, sunnah2 (shahih) dari Nabi Muhammad, berarti kamu belum benar-benar berIslam..

Islammu masih apus2 (bohong-bohongan).

Thursday, September 6, 2012

Buku Sirah Sejarah Sahabat Nabi

Sebenarnya aku sangat bosan untuk menyampaikan, tapi karena Tuhan mewajibkan maka akhirnya hatiku tetap aku kuatkan..

Akan aku tambah sedikit referensi buku sejarah Islam.
Tentang sejarah sahabat..

Ada beberapa buku yang ku tau yang cukup bagus..

1. Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir yang tahdzib khulafa rasyidin..
    Isinya adalah perjalanan hidup 4 khalifah: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali yang disusun dengan
    sistematis dan apik sangat.. Dipilih sumber-sumber yang shahih dan hasan, membuang hadits dhaif dan
    meminimalkan kisah2 israiliat.. Buku pertama yang ku sarankan untuk kau baca..

2. Kisah 5 khalifah rasulullah karya Khalid Muhammad Khalid.
    Isinya seperti prosa, cerita, kadang sajak pula.. bagus, mendayu-dayu.. membocorkan kantong air mata..
    Menceritakan kisah Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz

3. 4 jilid buku sejarah Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali oleh Husein Haikal..
    Sama seperti corak dan gaya penulisan haikal biasanya.. ia menulis dengan gaya bebas.. tapi tetap otentik.

4. 60 biografi shahabat Rasul karya Khalid Muhammad Khalid
    Keterangan sama seperti poin 2 tapi isinya tentang para shahabat selain khulafa rasyidin.

5. Tarikh Khulafa oleh Imam Suyuthi
    Lengkap.. mulai dari Abu Bakar sampai akhir bani abbasiyah.. ada banyak sekali biografi para shahabat yang
    diceritakan di dalam buku tersebut.








Konyol..

Banyak orang mengaku bosan ketika harus menunggu, tapi aku tidak. Aku sangat bosan bila disuruh bicara.
Apalagi soal agama. Aku benar2 malas.. jangan tanya soal agama lah.. kita kan sudah sama2 tau.. untuk apa dibahas lagi..?

Sering aku merasa dilebihkan oleh orang2 karena ilmu agamaku yang agak berbeda dari mereka, dilebihkan.. (kalau tak boleh dibilang ditinggikan), dan itu adalah hal yang paling memuakkan. Untuk apa mereka melebihkan sesuatu yang tidak berlebih.. Untuk apa meluarbiasakan sesuatu hal yang biasa..? Bukankah itu hal konyol...?

Aku bisa menyampaikan beberapa ilmu karena memang aku telah tau. Aku bisa berbicara beberapa soal agama karena kita memang diperintahkan untuk mempelajarinya. Lalu, untuk apa melebihkanku berdasarkan ilmu agama, yang telah diwajibkan untuk dipelajari oleh engkau dan aku..?

Mudeng ilmu agama itu normal..!
Bukan hal yang berlebih, apalagi luar biasa..!!
Karena normalnya manusia itu ya belajar dan memudengi agamanya...!!!

Maka, hanya orang konyol yang mau "memandang" ku karena ilmu agamaku.

Aku sangat tak suka kalau aku dilihat sebagai orang yang pandai dalam ilmu agama, sangat tidak suka.
Ilmu agama itu urusanku dengan Tuhanku, bukan dengan manusia sepertimu...!

Bahkan sebenarnya egoku berkata, aku tak mau dipandang dari agamaku.. Aku hanya menghargaimu ketika engkau memandangku sebagai sebuah entitas keberadaan yang nyata di dunia.

Aku menghargaimu ketika engkau menghargai keakuanku. Ke-aku-an ini penting, karena ia adalah perwujudan dari keberadaan dan keberhargaanku di komunitasmu.

Wednesday, September 5, 2012

Buku-Buku Sejarah Sirah Nabi Muhammad

Kalau aku ingat sesuatu hal, yang terbaik yang harus aku lakukan adalah segera menulisnya. Karena aku ini sangat pelupa! bahkan flasdisk yang kupegang dijempol kiri saja, kucari2 di seluruh kantor kerjaku...

Baru kemarin aku beli 2 buku baru.
The Choice karya Ahmed Deedat, dan
Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir yang tahdzib tentang Khulafa Rasyidin..

Tentang sejarah Islam ada beberapa buku yang saya ingat.

1. Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman itu bagus.. penyampaian tengah2..
2. Sejarah Nabi karya Khalid Muhammad Khalid itu bagus penceritaannya, bukan seperti teksbuk, tapi seperti prosa.
3. Hayat Muhammad karya Husein Haikal itu bagus dari sisi tulisannya yang mengambil sudut pandang orang liberal atau plural, bebas menyampaikan, tapi tetap otentik.
4. Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam itu bagus, lengkap, sering jadi rujukan hampir semua buku tentang Nabi Muhammad. Dari berbagai Sirah, yang saya tau baru Ibnu Hisyam yang menyertakan teks lengkap piagam madinah.
5. Harusnya bidayah wa nihayah juga masuk, tapi aku belum pernah lihat bukunya.
6. Trus yang bagus lagi adalah buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad 6 jilid karya KH Munawar Khalil

itu dulu saja menurutku sudah cukup bagus untuk bekal memahami sejarah Nabi Muhammad.

oiya.. ada satu lagi.. Fiqh Sirah dari al Buyti. (sepertinya namanya adalah itu.)
 

Tuesday, September 4, 2012

Kau pasti ingat ayat itu kan..

halah.. bosen... terjaga sendirian di atas tumpukan mayat-mayat di lantai satu sana..

males.. karena aku jadi teringat bahwa aku harus menyampaikan ilmu. bosen. ngapain juga aku harus menyampaikan ilmu yang ku dapat dengan susah payah bertahun-tahun bahkan sejak sebelum aku kenal apa itu TK.

sekarang aku jadi g mau tau harus memulainya dari mana. jadi, aku ngawur saja. Maka, daripada bingung, aku ikut2 sebuah buku berjudul Seputar Turunnya Wahyu dan Quran (sepertinya mmg itu judulnya krn aku lupa.. maklum.. buku itu cetakan taun 80an...!).

di buku itu pembahasan ilmu dimulai dari: Quran.

Kita disuruh membaca Quran. sesuai pula dengan wahyu yang pertama kali turun: QS Al Alaq: 1-5
Tapi membaca Quran itu tak cuma membaca. Tak cuma melihat tulisan arabnya, kemudian melafalkannya sehingga terdengar oleh telinga. Tidak sesederhana itu. Membaca Quran yang seperti itu cuma menyertakan dua unsur dari perintah belajar. Yakni belajar dengan mata dan telinga.

Padahal kalau mengikuti QS 17:36 dan mengingat QS 7:179 maka poin belajar itu terdiri dari tiga unsur.
1. Belajar dengan telinga, yakni mendengar wahyu/ketetapan.
2. Belajar dengan mata, yakni melihat tanda/pembuktian.
3. Belajar dengan hati, yakni merenungkan dan memperhatikan wahyu, tanda, maupun bukti yang ditemui.

Jadi, tentang Quran ini,
kita tidak cuma diperintahkan untuk membaca, tapi juga diperintahkan untuk mentadaburi dan merenungkan ayat-ayatnya.

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. 38:29)

Maka, tadaburi, perhatikan, dan renungkanlah ayat-ayat Quran, agar hatimu tetap hidup. Karena hanya hati yang mati lah yang tak mau mentadaburi Quran ini.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci? (QS. 47:24)

Kau pasti ingat ayat itu kan..

Oke.. Sekian ini dulu saja untuk kali ini, karena dua per tiga malam sudah kulewati dengan mata terjaga. Kini saatnya pulang. Kalau ada apa2, tanyalah pada orang yang berilmu.


Monday, September 3, 2012

Edan.. aku harus menyampaikan kebenaran

Mungkin beberapa waktu ke depan aku akan menge-post berbagai hal yang cukup bermanfaat dan punya bobot yang cukup untuk dikatakan baik atau berguna.

Sebenarnya aku tak mau berbagi, terutama lewat tulisan, apa-apa yang kupahami dan kuilmui sampai hari ini.
Aku toh lebih senang mengatakan: semua orang punya jalannya masing-masing. kalaupun seseorang itu berbuat tidak benar dan masih berbuat salah pada hari ini, pasti akan ada yang membenarkannya besok hari.
itu pasti. karena Tuhan telah menjanjikan akan menunjukkan jalan kebaikan beserta rambu-rambu dan tanda-tandaNya.
Aku lebih suka mencari ilmu untuk diriku sendiri. Toh kewajiban mencari ilmu itu memang kewajiban yang dibebankan kepada tiap orang. Jadi, dalam ego fikiranku, aku akan mencari ilmu, kalau orang lain tidak mau itu urusan mereka; bukan urusanku.

Tapi ternyata hukum berkehendak lain..
Ia mengancam egoku dengan todongan pisau dan "flamethrower" yang jelas-jelas membuatku tak berkutik.

Hukum memaksaku mencari ilmu sebelum bertindak.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. 17:36)

di ayat lain dijelaskan lagi bahwa aku juga harus menggunakan telinga, mata, dan hati (pemikiran) ku untuk mencari ilmu.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.(QS. 7:179)

untuk menghindarkan diriku dari kesesatan, begitu kata petikan tafsir dari ayat di atasku ini.
itu kenapa aku cukup sering mencari ilmu. entah lewat mendengar, melihat, maupun memikirkan..

sebenarnya aku ingin berhenti di sini saja, berhenti di proses mencari ilmu untuk diriku saja, orang lain, biarkan saja mereka mengurus diri mereka sendiri. harusnya mereka juga mencari ilmu, bukankah itu kewajiban, kebutuhan, dan pilihan mereka sendiri-sendiri..?! aku tak peduli.. begitu kata egoku.

tapi, sekali lagi, keilmuanku menolaknya dan mengancamku kembali dengan pisau dan flamethrower tadi..
aku harus menyebarkan ilmuku. aku dilarang menyembunyikan ilmu, dilarang menyembunyikan kebenaran, dilarang diam didalam kefahaman.. ah rasanya sangat merepotkan sekali bagi egoku.
Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”,

Sampaikan dariku walau hanya satu ayatHendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir

Dari artikel Sampaikan Ilmu Dariku Walau Satu Ayat — Muslim.Or.Id by nullHendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir


"Hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir".seandainya saja tak ada perintah itu, tentu aku lebih suka diam seribu bahasa... hahaha, tapi tidak.
egoku tak bisa tertawa seperti itu karena aku tak boleh diam, dan harus menyampaikan agar tak mendapat ancaman lagi...



Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):` Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya, `lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.(QS. 3:187)Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,(QS. 2:159)


hei.. aku sangat setuju dengan Abu Hurairah tentang ayat diatasku ini..
kalau kata Abu Hurairah tentang ayat diatasku ini:

Barangsiapa ditanyakan kepadanya tentang sesuatu ilmu yang diketahuinya tetapi tidak mau menerangkannya kepada penanya itu, maka Allah akan membelenggunya dengan belenggu api pada hari kiamat. (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Abu Hurairah berkata: "Kalau tidaklah karena takut akan ancaman Allah dalam ayat ini (ayat 159) tentulah aku tidak akan meriwayatkan suatu hadis pun dari Rasulullah."

Sebenarnya aku sangat malas menerangkan suatu hal kepada orang-orang. Sangat malas... Ngapain..? toh orang2 juga akan tau sendiri, tidak perlu dari aku kan... harusnya aku tak perlu menerangkan ilmu umum apapun, yang luasnya sungguh menggila, dan terlebih lagi, aku lebih tak perlu menerangkan ilmu agama karena itu kan kewajiban tiap manusia untuk tau tentang agamanya.... Edan. karena kalo begini, aku harus menunjukkan jalan-jalan kebaikan, dan harus mencegah semua keburukan...

Egoku menolak mentah-mentah.. sungguh.. sampai ingin muntah.. Tapi sekali lagi, keilmuanku menolaknya. 
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan tangannya, hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan lisannya, hendaklah ia melakukan dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah." (Diriwayatkan Muslim). 
"Kalian harus menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, atau (kalau tidak) Allah akan mengirim hukuman kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya. Namun Dia tidak mengabulkan doa kalian." (Diriwayatkan At-Tarmidzi dan ia meng-hasan-kannya).


Sekali lagi Edan.... teriak egoku...
dan aku semakin malas untuk menyampaikan (tabligh, dakwah)
kalau tidak karena Tuhan yang memerintahkan, tentu aku tak mau susah-susah menyampaikan kebenaran.
Toh tiap orang pada akhirnya akan diberi penyampaian kebenaran. Itu janji Tuhan padanya.
dan janji Tuhan padaku adalah aku harus menyampaikan... Edan!